Rabu, 17 Oktober 2018

senja menyapa

cahaya sore yang tehampar
memyerjang tubuh ini
hebusan angin sore
yang dingin menusuk raga ini

lupakan kepedihan karna sakit ini
kutahu aku tak akan menyerah
walau sudah tau akhirnya
aku bejuang walau kata putus asa menghantuiku

jika aku kalah bukan berarti aku menyerah
walau kekalahan ini membawa kepedihan di hatimu
jangan teteskan air matamu,dan jangan kau sesali
mungkin dia menginginkanku pulang

lelah sudah tubuh ini berjalan
kuterus berjalan sampai nafas ini berhenti
dan jantungpun berhenti berdetak
disitulah aku akan berhenti

jika tuhan memanggilku untuk kembali
jangan pernah kau meneteskan airmata
senyumlah dengan lepas
walau hati ini sulit melakukanya

jangan kau mengantar kepergianku dengan tangisan
cukup senyum dan lihatlah di hatimu
aku akan tetap tinggal bersama
walau hanya rasa yang tertinggal

antarkan aku kerumah baruku
hiasi rumahku dengan bunga-binga 
dan kembalilah pulang
biar aku sendiri mananti waktu istirahatku

tak ada yang kekal didunia ini
dan tak ada yang lolos dari maut
akan kutunggu dan kudapati 
tempat dimana tak ada lagi yang bisa 
direnggut oleh sang maut dariku 
dan orang yang menyanyangiku


ketika perjuangan hidup melawan benalu yang mengidap di tubuhku
catatan kecil,
alhamdulilah
 kupublikasikan setelah aku diyatakan sembuh dari kanker tulang (osteosarcoma)